jalan-gratis

7 Desember 2012

Merekrut Sulit?


"Mbak..saya sudah coba merekrut, tapi kok sulit yaa..."

Masih sering mendengar pernyataan seperti ini? Atau bahkan mungkin kamu sendiri yang merasa seperti ini? :-)

Ingat tidak, ketika dulu saat duduk di bangku SMU dan kita diberikan pelajaran tertentu lalu membuat kita stress memikirkannya? Mikirin... kok susaaahh banget yah pelajarannya? Kok nilaiku jelek yaa....kok begini, kok begitu?

Saya ingat banget ketika dulu duduk di kelas 2 SMU punya perasaan seperti ini dengan mata pelajaran Kimia :P  Padahal, ketika saya duduk di kelas 1, pelajaran ini begitu sangat saya sukai. Bahkan menjadi salah satu mata pelajaran dengan nilai tertinggi di antara mata pelajaran lainnya :-)



Lalu mengapa saya berubah? Apa yang membedakan saya di kelas 1 dengan saya di kelas 2?

Ternyata ya teman-teman, yang membedakan bukanlah pelajarannya (objek) namun di-saya-nya (subjek). Faktor 'apa yang saya rasakan' terhadap pelajaran itu yang mengubah 'pandangan saya' menjadi jauh berbeda. Dan hasilnya pun menjadi jauuh berbeda pula.

Mungkin perlu saya ceritakan sedikit ya...mengapa saya bisa 'berubah perasaan' terhadap mata pelajaran tersebut? Saya ajak kilas balik dulu yuk..hehehe

Waktu kelas 1, guru Kimia saya orangnya baik sekali. Ia ramah dan sangat sabar terhadap murid-muridnya. Kebetulan beliau juga wali kelas kami. Caranya mengajar pun menurut saya sangat menyenangkan. Sesulit apapun pelajarannya, selalu bisa ia sampaikan dengan mudahnya. Sehingga saya (dan mungkin juga yang lain) merasa senang mempelajari pelajaran tersebut.  Hasilnya? Rata-rata mata pelajaran Kimia saya di kelas 1 mencapai angka 9, nyaris 10 :-)

Begitu menginjak kelas 2, gurunya pun ganti. Kali ini, haduuh (maaf ya bu..hehehe) juteeek sekali :-(  Selalu ada saja caranya (menurut saya) untuk 'menjatuhkan' murid-muridnya, termasuk saya :-( Saya sering sekali merasa seperti 'dipermalukan' di depan kelas.  Intinya, saya ga enjoy lagi dengan pelajaran Kimia. Ulangan saya pertama di kelas beliau, sukses mendapatkan nilai 2. Hehehe....shock berat! Saya ga habis pikir, mengapa saya berubah?

Pelajarannya sama. Gurunya yang berubah. Tapi apa itu berarti 'kegagalan' saya di pelajaran Kimia waktu itu karena faktor guru tersebut? (Lingkungan).  Jujur waktu itu saya berpikir demikian. Tetapi saya melupakan 1 unsur penting penyebab itu semua yaitu: SAYA.

Guru yang jutek, membuat saya MALAS belajar.
Guru yang judes, membuat saya ENGGAN berlatih.
Jadi intinya, SAYA BERUBAH.

Seandainya saya tetap pada perasaan semula saya mengenai pelajaran tersebut, bukankah seharusnya TIDAK ADA YANG BERUBAH?  Karena sekuat apapun lingkungan menghadang saya, faktor penentu terbesar tetaplah SAYA :-)

Saya melihat ini sama halnya dengan merekrut yah teman-teman...perasaan sulit dan pada akhirnya enggan (malas) merekrut itu mungkin saja dari lingkungan kita, dimana kita banyak sekali menemukan penolakan-penolakan bahkan mungkin cibiran orang lain. Tapi, siapa sebetulnya penentu terbesar rasa malas kita itu? Tak lain adalah diri kita sendiri :-)

Seandainya saya jatuh cinta dengan pelajaran Kimia itu melebihi kemalasan saya terhadap gurunya, tentu saja itu akan membuat saya terus mencintai Kimia dan mempelajarinya. Terlepas dari faktor guru tadi.

Dan seandainya kecintaan saya terhadap bisnis ini juga sangatlah besar, tentunya saya pun tidak akan berhenti merekrut...walau sebanyak apapun penolakan yang saya terima dan sebesar apapun cibiran yang harus saya telan :-)

Saya sadar betul, bahwa cita-cita saya lebih besar dan berarti dibandingkan hambatan yang ada. Dan bahwa merekrut adalah sarana saya untuk berbagi manfaat ke orang-orang yang MEMBUTUHKANNYA.

Lihat kata kuncinya? MEMBUTUHKAN.

Jadi, tidak ada alasan sekecil apapun bagi saya untuk sakit hati jika ditolak. Karena simpel saja: menolak artinya bahwa ia mungkin belum butuh untuk saat ini. Atau mungkin cara saya yang masih kurang pas. Sehingga tugas saya selanjutnya jelas:
1. Terus belajar menyampaikan dengan cara yang baik dan benar.
2.  MELANJUTKAN, mencari lagi orang-orang yang bisa saya BANTU :-)

Sederhana bukan?


Go Diamond!
www.momnbiz.net

Tidak ada komentar: