jalan-gratis

12 Desember 2012

Mereka yang Membuatku Terus Berjalan

Ceritaku tentang mereka yang membuatku terus berjalan.....

Kakak Shabrina saat ini duduk di kelas 1 SD, kami berencana untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuknya.  Bukan hanya dilihat dari kurikulum, tapi pendidikan secara Islamilah yang kami, aku dan suami, idam-idamkan.

Aku ingat sekali momen ketika hamil si kakak.  Kudengar, seorang ibu hamil yang bisa mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 3x selama periode kehamilan, bisa memperbesar peluang melahirkan seorang anak hafidz Qur'an... entah ini benar atau tidak, tapi perkataan yang diucapkan salah seorang ustadz ternama di televisi ketika itu sangat menancap erat di pikiranku.  Jadilah...aku khatamkan Qur'an sebanyak 2x (belum sampai 3x sayangnya) selama kehamilanku....dengan diiringi doa semoga kelak anakku ini menjadi anak sholihah dan seorang hafidz Qur'an...



Adiknya, Qalesya, kami pun bercita-cita yang sama.  Ingin menjadikan kedua anak kami sebagai seorang hafidz Qur'an.. Walaupun kami bukan berasal dari keluarga kyai, namun pelajaran hidup yang banyak kami terima, terutama justru setelah menikah, membuat keinginan itu terus tertancap kuat di hati. Ya, kami ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya, dan tentunya bisa membentengi keluarga kami dengan iman dan Islam yang kuat.  Dimulai dari diri sendiri, dan anak-anak..

-------

Papaku saat ini berusia 60 tahun, sudah pensiun sebetulnya, tetapi saat ini masih dipercaya bekerja di sebuah perusahaan penerbangan ternama karena kapabilitasnya dalam pekerjaan yang luar biasa.  Papa selalu menjadi sosok panutanku.  Cita-citaku untuk bisa berkeliling dunia pun sedikit banyak terpengaruh dari papa, yang sejak aku kecil sering sekali menceritakan pengalamannya berkeliling dunia....sayangnya, tanpa mama.  Karena status kepergian papa ke luar negeri selalu dalam rangka tugas, sehingga tidak memungkinkan untuk membawa istri turut serta (apalagi anak).  Papa adalah orang yang jujur luar biasa.  I admire him so much for this...

Mama, adalah sosok ibu rumah tangga yang 'manut' kepada suami.  Ketika papa melarang mama bekerja, mama pun patuh.  Jadilah pembagian tugas kerja di rumah pun sangat jelas.  Mama bertanggung jawab penuh terhadap pengasuhan keluarga dan papa sebagai penanggung jawab keuangan keluarga.  Garis batasnya jelas.  Dan aku selalu kagum melihat sosok mama sebagai pengayom keluarga....tugas yang berat itu, selalu dikerjakan dengan sepenuh hati.

Suatu hari, beberapa bulan yang lalu...

"Ris (panggilanku di rumah), sebentar lagi papa pensiun....kalau sudah pensiun, yang bayar KPR rumah di Malang siapa..."

-----------------

Aku mengenal sahabatku yang satu ini ketika aku menempuh pendidikanku di IPB Bogor.  Alhamdulillah, di IPB walaupun saat itu sudah menerapkan sistem sks, namun pada kenyataannya urutan mata kuliah yang harus diambil menyebabkan sebagian besar kami bisa menempuh sks kuliah secara bersama-sama, sekelas.  Hanya beberapa mata kuliah saja yang kami ambil tidak bersamaan karena menyangkut pilihan.  Ini menyebabkan rata-rata kami cukup akrab sebagai teman satu angkatan.

Bertahun-tahun berlalu seusai kelulusanku, suatu hari facebook mempertemukan kami kembali dengan kisah hidup masing-masing.  Dari facebook aku tahu bahwa ia sedang 'diuji' karena harus tinggal terpisah dari anak dan istrinya.  Sungguh aku prihatin, karena menurutku, sudah sepantasnya sebuah keluarga itu dijalankan secara utuh dan tidak terpisah-pisah.  Aku sangat memahami dream sahabatku ini untuk kembali bisa berkumpul.

Singkat cerita, akhirnya ia pun menyambut ajakanku untuk bergabung bersamaku berbisnis Oriflame bersama d'BC Network...walaupun jalannya cukup panjang untuknya sampai memutuskan untuk menerima ajakanku :-)  Tapi bagiku, yang penting adalah saat ia memutuskan untuk menerima dan melakukannya dengan sungguh-sungguh....

"Mbak, saya banyak dicemooh orang karena mengerjakan bisnis ini........mereka melihat saya sebagai laki-laki kok mau-maunya berjualan kosmetik dengan menyebarkan katalog.........bagi  saya, selama ga nyuri, kenapa harus malu?"

"Mbak, mungkin jalan saya lambat....tapi saya serius.  Saya sudah memutuskan untuk terus melangkah........" 

--------------

Dia adalah seorang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya....dunia maya yang membawa ia padaku :-) (bukan dunia lain yaa...hehehe)  Dari awal aku tahu orangnya ceria dan sangat dinamis, khas anak muda :-)  Aku seringkali merasa tua karenanya....hahaha....

Aku memang terbiasa menjadikan diriku sebagai sarana sharing untuk semua downline-downlineku.  Bukan untuk memanjakan, tapi untuk membuka wacana.  Aku suka sekali membagi apa yang bisa aku bagi.  Rasanya sungguh menyenangkan melihat orang lain tercerahkan dengan apa yang aku katakan atau aku lakukan :-)

Kemarin, ia berkata........

"6 tahun saya bekerja, saya tidak pernah bisa menabung...baru beberapa bulan join bisnis ini aja sekarang aku sudah bisa menabung loh mbak..hasil dari rajin menyebarkan katalog..."

----------------

Masih banyak kisah 'mereka' lainnya.....yang karenanya membuatku terus melangkah dan melangkah.... Aku bersyukur dengan ini semua.....bersyukur bertemu dengan banyak orang yang luar biasa dan akan menjadi luar biasa, yang memantapkanku untuk terus berjalan....  Bersyukur karena mereka sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupku....... Bersyukur karena kepribadianku pun turut berubah.... ke arah yang lebih baik insyaAllah :-)

"Ya, aku bersedia mengambil tanggung jawab semua ini yaa Allah........mudahkanlah untukku.......aamiiin........"


Jakarta, 12 Desember 2012

Tidak ada komentar: