jalan-gratis

27 Maret 2009

4 Langkah Awal Menjadi Pengusaha

Wow.... ternyata dah lama banget ngga update blog.... :)
Belakangan baca di milis TDA dan sharing dengan beberapa teman sesama TDB... jadi tergelitik menuangkan buah pikiran di sini.. :)

Beberapa teman TDB (seperti saya juga) mengeluhkan beberapa hal yang menjadi kendala sehingga mereka merasa sulit untuk terlepas dari belenggu penjajahan.. eh, salah... belenggu pekerjaan maksudnya, hehehe.... Jadi ada beberapa alasan yang diungkapkan teman2 yang menyebabkan sebagian besar dari mereka hanya memiliki 'keinginan' but no action... ini hanyalah salah sekian diantaranya:
1. Ga punya modal
2. Bingung, mau bisnis apa
3. Ribet dengan persiapan usaha
4. Ga ada waktu
de-el-el... de-es-be...

Dari alasan2 tersebut, saya bisa menarik suatu benang merah yang sama... rata2 teman2 banyak yang diribetkan oleh 'hal detail' di pikiran mereka, alias belum2 udah ribet duluan... mending kalau ribet tapi sambil jalan, but ini ribet sambil diem aja alias no action!

Padahal dari banyak sharing orang sukses... such as: Pak Jamil (Kubik Leadership), Om Bob Sadino, ustad Lihan, pak Haji Alay, TDW... dll itu pada intinya mereka mengungkapkan hal yang sama. ACTION!! Yang penting melangkah... kata Om Bob dan TDW. Tebar epos (energi positif)... kata pak Jamil. Yang penting kemauan... kata pak Haji. Lakukan saja, ikhlas... kata ustad Lihan.



So, apa sih yang harus dilakukan para karyawan ini untuk terlepas dari belenggunya..? Here're a few steps that mostly you must do:
  1. Benahi mindset. Kesannya simpel, tapi ini penting. Mindset pengusaha alias business people (coz ga hanya men loh ya :p ) is something completely different with employee. Sebagai karyawan kita tentunya terbiasa 'diberi', terbiasa menerima kenyamanan dengan pemberian gaji alias salary sehingga karyawan terbiasa pasif, layaknya anak kecil yang selalu disuapi... sedangkan pengusaha dituntut untuk selalu aktif, dinamis, baik dalam berpikir maupun bertindak. Responsif. Beda banget, kan? It's all about process. Nikmatilah prosesnya.
  2. Mulailah dari hal yang kecil dahulu. Banyak teman2 yang belum2 sudah 'over exited'... menuangkan modal yang mungkin sangat tidak sedikit with a great expectation tapi berakhir dengan kegagalan. Yang ingin saya katakan disini bukanlah anti kegagalan... walaupun dikatakan kegagalan dalam usaha itu adalah hal yang biasa... namun, jika toh harus gagal menurut saya kan ga harus totally failed kan? It must be something u have counted and take as a risk. So, amat sangat bijak kalau Anda mulai dari yang kecil dahulu... terjun, dan tes... running well, okey u can continue with more cash :D
  3. Pilih bidang yang paling Anda nikmati. Melakukan bisnis akan sangat enjoy kalau dilakukan dari hal-hal yang kita sukai. Misalnya saya :D Sebagai wanita, saya suka lihat barang bagus... selera saya juga 'masuk' ke selera banyak orang... so, kenapa hal ini ga dimanfaatkan? Sedikit mengelola kesenangan dan passion dicombine dengan tekad dan visi kuat... action! Jadilah Shabrina House :)
  4. Tentukan target pasar dahulu baru produk, bukan dibalik :) Seringkali kita terlena dengan detail barang/jasa yang ingin dijual, kemasannya, tokonya, tampilannya... tapi kita justru lupa dengan 1 hal yang jauh lebih penting dibanding semua itu: siapa target market kita? Seringkali apa yang kita lakukan ternyata tidak sesuai dengan market yang ada. Hey, kita kan ga bisa memaksakan pasar dengan produk kita..? Kenapa ngga kita adjust aja produk dengan pasar yang ada..? :) Contoh sederhana: penjual bunga di kuburan :p mereka ada karena ada kuburan. Target pasar mereka jelas. Siapa? Tentu saja orang2 yang melakukan ziarah kubur. Bisa kan mereka jualan? Coba kalau mereka berpikirnya terbalik: Saya ingin jualan bunga buat ziarah tapi buka usahanya di mall, siapa yang mau beli?? kekeke... :D
Well, sementara 4 ini dulu.... mudah2an bermanfaat yaa... peace :)

Salam,
Arista

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mantafff...makash...dah sharing